Sulit tapi Bisa, atau Bisa tapi Sulit?

J.S. Khairen
1 min readOct 18, 2021

“Jutek tapi cantik, atau cantik tapi jutek?”

“Ganteng tapi ngeselin, atau ngeselin tapi ganteng?”

Itu adalah pertanyaan seorang guru saya. Kelas terbagi, ada yang menjawab bisa tapi sulit, ada yang menjawab sulit tapi bisa.

Setelah semua menggenggam jawaban masing-masing, sang guru mulai menjelaskan dengan nada kharismatiknya.

“Bisa tapi sulit, ini contoh orang pesimis. Dia bilang bisa, tapi ah itu sulit baginya. Sehingga secara tidak sadar dia sudah menghambat berbagai peluang untuk memecahkan masalahnya.”

“Kalau kamu pilih cantik tapi jutek, kamu artinya berfokus pada juteknya. Begitu juga saat kamu bilang ganteng tapi nyebelin.”

“Orang-orang yang memilih nyebelin tapi ganteng, jutek tapi cantik, kamu adalah orang yang optimis! Bisa melihat keindahan di tiap keburukan seseorang. Yang menjawab sulit tapi bisa, mampu melihat peluang dalam tiap kesulitan.”

Di akhir semester, guru itu bertanya hal serupa. Kini, semua punya satu jawaban “sulit tapi bisa,” dengan wajah bersemangat dari kami para siswanya. Ternyata optimisme itu menular.

Salam. J.S. Khairen, penulis novel Melangkah.

Media sosial: @JS_Khairen

--

--

J.S. Khairen

📒 Novelis yang membuatmu candu 📝 Daftar karya & cara memiliki buku: link di bio (buku fisik & ebook) 📱CP 081212134951 | linktr.ee/jskhairen